Realisasi Kepribadian Muhammadiyah Dalam Kehidupan Mahasiswa

23 Februari 2024, oleh: Muhcor UMY

By: Syifa Nurjihan

“Apa saja yang bisa membuat orang Islam yang baik, juga bisa membuatnya menjadi warga negara yang baik.” Demikian lah slogan K. H Ahmad Dahlan, seorang ulama sekaligus pendiri organisasi Muhammadiyah. Slogan tersebut bermakna menjadi seorang muslim yang baik dapat berarti menjadi warga negara yang baik pula. Yang mana makna ini berikatan erat dengan peran seorang mahasiswa, sebagai warga negara usia produktif juga tonggak awal kemajuan suatu bangsa.

Peran mahasiswa perlu berhaluan pada kepribadian Muhammadiyah (1962). Kepribadian Muhammadiyah adalah salah satu dari beberapa rumusan resmi dan doktrin ideologi persyarikatan Muhammadiyah yang disahkan pada Muktamar ke-35 di Jakarta pada tahun 1962 berdasar pada ide KH Faqih Ustman (Ketua Umum 1969- 1971). Terdapat 10 poin yang disederhanakan menjadi 9 poin kepribadian yang dirumuskan diantaranya :

  1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan
  2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
  3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran
  4. Bersifat keagamaan dan
  5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang peraturan seta dasar negara yang
  6. Aktif dalam pengembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran
  7. Kerja sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama islam serta membela
  8. Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang sebenar-benarnya.
  9. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan

9 poin diatas dapat seluruh warga dan civitas akademika UMY temukan saat memasuki kawasan masjid KH ahmad Dahlan. Bukan tanpa tujuan kepribadian tesebut dihadirkan disana, melainkan sebagai pengingat bagi para mahasiswa dan instasi pendidik bahwasanya kita mempunyai pedoman berkepribadian sekaligus mengambil peran dalam kehidupan ini.

Pada penulisan esai ini, akan mengangkat poin g dan i sebagai fokus penulisan. Yakni bagaimana peran mahasiswa untuk aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai ajaran islam serta bagaimana peran mahasiswa dalam membantu pemerintah serta berkerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang sebenar- benarnya.

Mahasiswa adalah kaum intelektual dalam lingkup akademik yang mempunyai tempat dan peran di masyarakat. Mahasiswa sebagai penyambung aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Generasi muda lah yang harus aktif membangun bangsa ini mengingat sejarah bangsa Indonesia tak lepas dari peran para pemuda. Maka, rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan esai ini yaitu: kontribusi apa yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai bentuk realisasinya terhadap masyarakat dengan di landaskan pada pedoman kepribadian Muhammadiyah.

Sebagai mahasiswa kita harus melek informasi. Baik itu informasi politik dalam negri ataupun informasi seputar akademik. Adapun kiat menuju hal tersebut mahasiswa perlu menumbuhkan minat literasi. Perintah membaca tak luput tertuang dalam Q.S al-Alaq ayat pertama yakni “Iqra” yang artinya membaca. Perintah membaca juga sebagai wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW mengindikasikan begitu pentingnya perihal membaca. Literasi penting sebagai pintu menuju berbagai sumber informasi. Dengan rasa ingin tahu yang kuat maka minat literasi akan terbentuk. Jadilah mahasiswa yang berwawasan luas dengan membiasakan budaya literasi.

Sebagai mahasiswa mulailah menganalisis isu-isu di lingkungan sekitar dan mulailah ambil peran dalam penyelesaiannya. Salah satu topik hangat di masyarakat adalah terkait pemilu 2024. Mahasiswa masuk pada kategori usia produktif di Indonesia yang mana populasinya mencapai 190,98 juta jiwa (69,25%). Populasi tersebut cukup sebagai penyumbang suara terbesar pada pemilu 2024. Maka dari itu penting adanya untuk menentukan pilihan yang tepat sebagai bakal calon pemimpin Indonesia. Tidak ada salahnya mencari tahu visi misi para pasangan capres cawapres dan capability masing masing capres. Untuk dasar menentukan pilihan. Jadilah warga negara yang baik, dengan ikut berkontribusi di dalamnya.

Upaya meningkatkan minat literasi dan melek terhadap isu sosial masyarakat merupakan bentuk optimalisasi peran pemuda dalam masyarakat. Dengan diupayakannya hal tersebut, diharapkan membawa sumber daya manusia Indonesia ke arah yang lebih baik dengan dilandaskan keislaman. Begitu indahnya kehidupan ini apabila terpedoman dan sesuai dengan syariat agama. Mari bersama menjadikan mahasiswa sebagai previllage kita untuk selangkah lebih maju dalam pengembangan masyarakat dan membangun negara Indonesia yang lebih maju dan sejahtera

Facebook Comments Box